GARDA NASIONAL, JAKARTA — Seratus tahun Afghanistan yang mendapatkan kemerdekaan dari penjajah Inggris akan dirayakan pada tanggal 28 Assad dalam kalender matahari Hijriyah.
Tepat satu abad sebelumnya, para pendahulu mujahid kita yang benar memperoleh kebebasan dari penjajah Inggris setelah lama berlarut-larut dan sebagai hasilnya, Afghanistan menjadi mercusuar yang bersinar tentang cara mendapatkan kebebasan dari imperialis barat bagi orang-orang yang tertindas di seluruh dunia.
Kedaulatan atau kebebasan politik adalah hak yang diberikan Tuhan kepada setiap bangsa. Orang hanya bisa menjadi rekan orang lain ketika mereka mandiri dalam tindakan politik mereka.
Meskipun beberapa orang di dunia saat ini hanya memperhatikan kepentingan duniawi dan tidak terlalu memikirkan nilai-nilai spiritual seperti kemerdekaan, kebebasan dan kedaulatan, namun kenyataannya adalah harta yang paling berharga yang dimiliki oleh manusia tetap nilai-nilai spiritualnya.
Spiritualitas inilah yang membedakan manusia dari makhluk hidup lain karena mereka tampaknya tidak memiliki keunggulan lain daripada makhluk lain dalam hal-hal duniawi.
Bahkan ketika negara muslim kita tetap menjadi salah satu negara yang paling terbelakang dalam masalah duniawi karena invasi asing yang terus-menerus, namun peti spiritualnya dipenuhi dengan kekayaan dan kebanggaan.
Bangsa kita bukan hanya yang pertama mendapatkan kemerdekaan dari penjajah Inggris, tetapi juga mendapat kehormatan menghancurkan Uni Soviet dan membebaskan diri dari belenggu komunisme di abad ke-20 dan berada di jalan menuju penyelesaian perjuangan monumental lain dari kebebasan dari imperialisme Amerika di abad ke-21.
Sekarang ketika kita mendekati seratus tahun kemerdekaan dari kolonialisme Inggris, kesempatan ini harus digunakan oleh generasi muda kita untuk rajin mempelajari sejarah nenek moyang mujahid mereka sehingga mereka dapat memahami bahwa kebebasan adalah berkat yang tak terukur sehingga nenek moyang kita berperang dalam pertempuran berkepanjangan yang besar di atasnya melawan imperialisme Inggris.
Dan seperti hari ini cucu-cucu pemberani dari bangsa yang beriman ini telah mempersembahkan kepala mereka sebagai persembahan, mereka memahami sepenuhnya bahwa suatu negara muslim hanya dapat menjalani kehidupan yang terhormat ketika mereka mandiri dan bebas dari pengaruh penjajah kafir.
Generasi muda kita harus memahami bahwa kita terjebak dalam situasi yang sama persis seperti seabad sebelumnya.
Penjajah telah kembali memasuki tanah air kita, telah merebut kebebasan dan integritas teritorial kita, telah memasang boneka seperti Shah Shuja atas rakyat dan telah mengambil kendali atas semua urusan negara kita. Satu-satunya perbedaan antara dulu dan sekarang adalah perubahan nama dan wajah.
Imarah Islam Afghanistan percaya bahwa untuk mendapatkan kemerdekaan hari ini - seperti kemarin - membutuhkan jihad di jalan Allah dan mendukung pemberontakan nasional. Semua segmen bangsa mujahid Afghanistan harus bangkit untuk memenuhi kewajiban agama dan moral mereka.
Mereka harus mendukung mujahidin dengan ketulusan penuh dan segala sesuatu yang mereka miliki dan memberikan dukungan penuh mereka di belakang jihad yang memberkati kebebasan ini sehingga dengan bantuan Allah SWT dan pengorbanan tanpa pamrih dari mujahidin, tanah air kita diselamatkan dari pendudukan dan bangsa yang terhormat ini diberkati dengan kebebasan dan kedaulatan sejati.
(alemarah)